Kaus kaki tersebut ditemukan di sebuah toko di pinggiran ibu kota dan memicu kemarahan di kalangan umat Islam yang menganggap produk tersebut menghina.
Pengadilan Malaysia mendakwa para eksekutif puncak sebuah jaringan toko swalayan dan pemasoknya karena melukai perasaan keagamaan setelah kaus kaki bertuliskan “Allah” ditemukan dijual di salah satu tokonya.
Lima orang didakwa pada hari Selasa setelah foto kaus kaki yang melanggar menyebabkan kemarahan di media sosial.
CEO KK Super Mart Chai Kee Kan dan istrinya, Loh Siew Mui, seorang direktur perusahaan, didakwa “dengan sengaja bermaksud menyakiti… perasaan keagamaan”, menurut lembar dakwaan.
Tiga perwakilan dari pemasok Xin Jian Chang juga didakwa. KK Super Mart menggugat pemasok atas “sabotase” atas kerugian dan kerusakan reputasi jaringan tersebut.
Semua terdakwa mengaku tidak bersalah. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman satu tahun penjara, denda, atau keduanya.
Agama merupakan isu sensitif di Malaysia dimana sekitar dua pertiga penduduknya adalah Muslim Melayu dan terdapat juga minoritas etnis Tionghoa dan India. Penjualan kaus kaki tersebut, yang hanya berjumlah 14 pasang, menurut KK Super Mart, selama bulan puasa Ramadhan memicu kemarahan khusus di kalangan umat Islam.
Kasus ini mendapat kecaman dari raja Malaysia, yang menyerukan penyelidikan dan “tindakan tegas” terhadap pihak mana pun yang terbukti bersalah.
‘Status rendahan’
Foto kaus kaki tersebut telah tersebar di media sosial, banyak yang menganggap hubungan antara kata “Allah” dan kaki sebagai sebuah penghinaan.
“Kata ‘Allah’ sangat dihargai di mata umat Islam,” kata Mohamad Na’im Mokhtar, menteri agama Malaysia, menurut kantor berita Bernama.
“Allah adalah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di bawah kaki kita adalah sebuah penghinaan.”
Alwani Ghazali, dosen senior di Akademi Studi Islam di Universitas Malaya, mengatakan kepada stasiun radio BFM bahwa kaus kaki merendahkan karena kaki dikaitkan dengan “status rendahan”.
“Kaus kaki bau, setuju? Apakah Anda senang mencium bau kaus kaki setelah menggunakannya seharian?” dia berkata. “Sebagai seorang Muslim, saya pikir itu tidak pantas dan (masalahnya) adalah masalah besar.”
Selasa pagi dini hari, media Malaysia melaporkan ada upaya pengeboman di gerai KK Mart di negara bagian Perak, di utara. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan setelah botol berisi minyak tanah dilemparkan ke dalam toko.
KK Super Mart telah meminta maaf atas kaus kaki tersebut, dengan mengatakan pihaknya memandang masalah ini “serius” dan telah mengambil tindakan untuk segera menghentikan penjualan kaus kaki tersebut.
Pemasok Xin Jian Chang juga mengeluarkan permintaan maaf, dengan mengatakan “kaus kaki yang bermasalah adalah bagian dari pengiriman yang lebih besar yaitu 18.800 pasang yang dipesan” dari sebuah perusahaan yang berbasis di Tiongkok.
Kelima pengurus KK Super Mart dibebaskan dengan jaminan. Wakil Jaksa Penuntut Umum Masri Mohamad Daud mengatakan kepada wartawan sidang berikutnya akan digelar pada 29 April.