Jam malam akan tetap berlaku selama dua minggu setelah sekitar 150 orang mengamuk setelah pemakaman seorang remaja.
Alice Springs telah mengumumkan jam malam untuk semua penduduk di bawah usia 18 tahun, setelah terjadi perkelahian sengit di kota terpencil di Australia tengah.
Ketua Menteri Northern Territory Eva Lawler mengatakan keadaan darurat akan berlaku di pusat kota dan 58 petugas polisi tambahan akan dikerahkan untuk mencegah kejahatan dan perilaku antisosial.
Jam malam akan diberlakukan mulai pukul 18.00 hingga 06.00 mulai Rabu malam selama dua minggu ke depan.
“Masyarakat sudah muak dan saya juga sudah muak,” kata Lawler pada konferensi pers pada hari Rabu menurut ABC, lembaga penyiaran nasional. “Kami ingin Alice Springs menjadi tempat yang aman.”
Kerusuhan terbaru dilaporkan pada hari Selasa setelah pemakaman seorang anak berusia 18 tahun yang meninggal dua minggu lalu saat bepergian dengan kendaraan yang diduga dicuri.
Video dan foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan adegan kacau dengan puluhan orang berkumpul di luar sebuah pub bernama Todd Tavern, melemparkan batu bata dan mencoba mendobrak pintu saat pelanggan berlindung di dalam.
Komisaris Polisi NT Michael Murphy mengatakan kecelakaan itu telah mengobarkan kembali perseteruan keluarga dan sekitar 150 orang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Lima orang ditangkap dan sedikitnya 50 senjata disita.
“Operasinya akan cepat,” kata Murphy. “Kami akan mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab dan mereka akan dibawa ke pengadilan di mana mereka dapat mempertanggungjawabkan perilaku mereka.”
Alice Springs, yang terletak hampir 1.500 km (932 mil) di selatan Darwin, ibu kota NT, berpenduduk sekitar 26.000 orang. Sekitar seperlima dari mereka berasal dari komunitas Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres, beberapa di antaranya tinggal di kamp-kamp di pinggir kota.
Menteri Federal Pribumi Australia Linda Burney mengatakan dia menyambut baik pengumuman jam malam bagi remaja.
“Saya berharap ini menjadi pemutus arus yang akan meningkatkan keselamatan masyarakat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Wali Kota Alice Springs Matt Paterson juga menyambut baik pemberlakuan jam malam tersebut.
Kekerasan tersebut “semakin memburuk selama bertahun-tahun”, katanya kepada kantor berita AFP. “Mudah-mudahan kita bisa kembali ke keadaan normal.”
Kerusuhan hari Selasa juga memicu seruan baru untuk “intervensi” oleh pemerintah federal.
Intervensi sebelumnya yang diperkenalkan oleh pemerintahan sayap kanan di bawah Perdana Menteri John Howard setelah laporan tentang pelecehan seksual terhadap anak di beberapa komunitas masih berlaku selama 15 tahun.
Beberapa pemimpin masyarakat adat mengatakan kebijakan tersebut, termasuk larangan penjualan alkohol, hanya memperburuk masalah sosial di kota tersebut.
Masyarakat Aborigin telah terpinggirkan sejak Australia dijajah pada tahun 1788.