Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan negara-negara sekutu bekerja ‘dengan cepat’ untuk memastikan perjanjian keamanan menjadi kenyataan.
Australia akan menyediakan 4,6 miliar dolar Australia ($3 miliar) kepada industri Inggris untuk membantu mendukung pembangunan kapal selam bertenaga nuklir berdasarkan kesepakatan AUKUS dengan Inggris dan Amerika Serikat dan memastikan kapal baru tiba tepat waktu.
Pejabat senior dari Inggris dan Australia, serta duta besar AS untuk Australia, mengunjungi galangan kapal angkatan laut tempat kapal selam akan dibangun di kota Adelaide, Australia Selatan, pada hari Jumat.
“Ketiga pemerintah yang terlibat di sini bekerja dengan cepat untuk mewujudkan hal ini,” kata Menteri Pertahanan Australia Richard Marles kepada wartawan di galangan kapal Osborne di mana ia didampingi oleh timpalannya dari Inggris Grant Shapps, serta para menteri luar negeri kedua negara.
“Ini akan terjadi dan kami membutuhkannya.”
Shapps mengatakan program kapal selam itu mahal, tapi perlu.
“Kapal selam bertenaga nuklir tidaklah murah, tapi kita hidup di dunia yang jauh lebih berbahaya di mana kita melihat kawasan yang jauh lebih asertif dengan Tiongkok, dunia yang jauh lebih berbahaya dengan apa yang terjadi di Timur Tengah dan Eropa,” kata Shapps. Perusahaan Penyiaran Australia.
Pengumuman tersebut disampaikan sehari setelah Australia dan Inggris menandatangani pakta pertahanan untuk lebih menghadapi tantangan keamanan seperti peningkatan aktivitas Tiongkok di Laut Cina Selatan dan Pasifik.
Australia, Inggris, dan Amerika Serikat pertama kali mengumumkan aliansi keamanan trilateral AUKUS pada tahun 2021 dan mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang bagaimana Australia akan memperoleh kapal selam bertenaga nuklir setahun yang lalu.
Rencana 10 tahun tersebut akan meningkatkan kapasitas pabrik Rolls-Royce Inggris di Derby di mana reaktor nuklir untuk kapal tersebut akan dibangun, sementara kapal selam itu sendiri akan dibangun oleh BAE Systems di Adelaide, ibu kota negara bagian Australia Selatan.
Kapal selam kelas Virginia sebagian besar akan dirancang oleh Inggris tetapi akan memiliki sistem persenjataan AS.
Australia berharap memiliki delapan kapal bertenaga nuklir di perairan pada tahun 2050-an, gabungan kapal selam kelas AUKUS baru yang dibangun di dalam negeri dan di Inggris, dan kapal kelas Virginia yang dibeli dari AS.
Marles mengatakan “gemuruh” kapal selam kelas AUKUS kemudian akan terus diproduksi di Australia “setiap beberapa tahun” selamanya.
“Tidak ada negara di dunia yang memiliki kemampuan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, namun kemudian mematikan kemampuan tersebut,” ujarnya.
“Kami akan melihat kapal selam diproduksi di sini secara berkelanjutan.”
Kapal selam bertenaga nuklir ini akan lebih senyap dan lebih tersembunyi dibandingkan armada diesel Australia yang sudah ada, dan mampu berlayar dalam jarak yang jauh tanpa harus muncul ke permukaan.
Tiongkok mengklaim kesepakatan AUKUS berisiko memicu perlombaan senjata di Asia Pasifik.
Beijing telah meningkatkan aktivitas militernya dalam beberapa tahun terakhir, memodernisasi dan memperluas angkatan bersenjatanya, termasuk angkatan lautnya.
Negara ini juga menjadi lebih tegas mengenai klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan yang disengketakan dimana negara tersebut telah membangun pulau-pulau buatan dan terumbu karang, serta mengerahkan pasukan penjaga pantai dan milisi maritimnya. Laut tersebut juga diklaim seluruhnya atau sebagian oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam dan Beijing telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional tahun 2016 yang menyatakan bahwa klaimnya atas laut tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Beijing juga menjadi lebih tegas atas klaimnya atas pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis.
Pada hari Jumat, pihak berwenang di Taiwan mengatakan mereka telah mendeteksi 36 pesawat militer Tiongkok di sekitar pulau itu selama 24 jam sebelumnya, jumlah tertinggi pada tahun 2024.
https://linkw88fan.com/id/Sekali-Pada-Sejumlah-Perjudian-Online.html