S Iswaran dituduh menerima hadiah senilai $14.000 dari individu yang memiliki urusan bisnis dengan Kementerian Perhubungan.
Mantan Menteri Transportasi Singapura S Iswaran telah dijatuhi delapan dakwaan baru dalam kasus korupsi yang jarang terjadi yang melibatkan Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa di negara kota itu.
Tuduhan tersebut berkaitan dengan tuduhan bahwa Iswaran memperoleh barang berharga senilai sekitar 18.956 dolar Singapura ($14.077) dari seseorang yang memiliki urusan bisnis dengan Kementerian Perhubungan, kata Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
“Singapura menerapkan pendekatan ketat tanpa toleransi terhadap korupsi,” kata CPIB.
“Setiap orang yang divonis bersalah berdasarkan pasal 165 KUHP dapat dikenai denda atau pidana penjara paling lama dua tahun atau kedua-duanya.”
Hadiah yang diduga diterima Iswaran termasuk wiski, tongkat golf, dan sepeda Brompton, lapor media lokal.
Tuduhan tersebut muncul setelah Iswaran pada bulan Januari didakwa dengan 27 pelanggaran korupsi, sebagian besar terkait dengan dugaan penerimaan hadiah dari miliarder Malaysia Ong Beng Seng.
Ong, yang memainkan peran penting dalam menghadirkan Grand Prix Singapura ke negara kota tersebut pada tahun 2008 ketika Iswaran masih menjabat, diduga telah memberikan tiket pertunjukan dan pertandingan sepak bola kepada mantan menteri tersebut sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan bisnisnya.
Iswaran, yang mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dan mengundurkan diri dari PAP, membantah tuduhan tersebut dan berjanji akan membersihkan namanya.
Skandal korupsi jarang terjadi di Singapura, yang dikenal dengan hukum yang ketat dan penegakan hukum yang tegas.
Singapura menduduki peringkat kelima negara dengan tingkat korupsi paling sedikit dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparansi Internasional tahun 2023, setelah Norwegia, Selandia Baru, Finlandia, dan Denmark.
Kasus yang melibatkan Iswaran ini merupakan penyelidikan korupsi pertama yang melibatkan seorang menteri sejak tahun 1986, ketika Menteri Pembangunan Nasional saat itu Teh Cheang Wan dituduh menerima suap dari dunia usaha.
Teh meninggal sebelum tuntutan diajukan terhadapnya.