Empat pekerja lagi yang berada di jembatan saat jembatan runtuh masih hilang dan diperkirakan tewas.
Penyelam telah menemukan mayat dua pekerja konstruksi yang tewas dalam runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat.
Pihak berwenang AS pada hari Rabu menemukan jenazah para pekerja di dalam truk pick-up berwarna merah yang dibuang ke muara Sungai Patapsco sehari sebelumnya ketika kapal kontainer Dali berbendera Singapura menabrak Jembatan Francis Scott Key.
Kedua pria tersebut diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes, 35, berasal dari Meksiko, dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26, berasal dari Guatemala.
Empat pekerja lainnya yang sedang menambal lubang di jembatan masih hilang dan diduga tewas. Dua pekerja lainnya berhasil diselamatkan dari air hidup-hidup setelah bangunan tersebut runtuh pada Selasa pagi.
Kolonel Polisi Negara Bagian Maryland Roland Butler mengatakan truk yang berisi jenazah para pekerja itu ditemukan di perairan sekitar 7,6 meter (25 kaki) dekat bagian tengah jembatan yang runtuh.
Butler mengatakan pihak berwenang telah beralih ke operasi penyelamatan setelah sonar menunjukkan bahwa lebih banyak kendaraan terjebak di dalam puing-puing beton dan baja yang terpuntir di jembatan.
“Berdasarkan pemindaian sonar, kami sangat yakin bahwa kendaraan tersebut terbungkus dalam bangunan atas dan beton yang secara tragis kami lihat runtuh,” kata Butler pada konferensi pers.
Laksamana Muda Penjaga Pantai AS Shannon Gilreath mengatakan pihak berwenang telah mengetahui bahwa kapal tersebut menjalani perawatan mesin rutin di pelabuhan sebelum bencana terjadi.
“Untuk mesinnya, kami tidak diberitahu adanya masalah pada kapal,” ujarnya.
Otoritas pelabuhan Singapura mengatakan kapal tersebut lolos inspeksi di luar negeri dan memiliki sertifikat sah yang mencakup integritas struktural dan fungsionalitas peralatan pada saat tabrakan terjadi.
Sebelumnya pada hari Rabu, penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menaiki Dali untuk mulai mewawancarai awak kapal yang tertimpa musibah, yang masih berada di lokasi bencana dengan bagian jembatan hancur melintang di haluannya.
“Kami diberitahu bahwa mereka akan melakukan perawatan mesin rutin selama berada di pelabuhan. Dan itulah satu-satunya hal yang diberitahukan kepada kami tentang kapal tersebut.”